PERTANYA’AN :
Pak ustadz saya mau
tanya apa hukum asuransi menurut
pandangan islam?
KAMI MENJAWAB :
Asuransi adalah
sesuatu yang baru didalam era globalisasi, baru keluar di abad ke 14, asuransi
memiliki dua macam:
1. Asuransi gotong
royong, yaitu dengan cara 10 orang atau lebih dan boleh juga kurang bergotong
royong (bersepakat) untuk patungan, kemudian jika salah satu dari mereka
terkena musibah maka uang patungan tersebut dibuat orang yang terkena musibah
tersebut(seperti, sekelompok orang berkumpul dan memberikan sejumlah harta
tertentu untuk sedekah, atau membangun masjid, atau menolong orang-orang
fakir), dan ini sangat sedikit sekali dilakukan oleh orang zaman sekarang.
HUKUMNYA BOLEH KARENA MEMBANTU ORANG, Bahkan sangat dianjurkan karena membantu
orang muslim adalah suatu kebaikan
2. Asuransi
konvensional adalah seseorang mengasuransikan mobilnya atau barangnya (dari
kecelakaan, musibah) atau yang lainnya. Terkadang tidak terjadi sesuatu, maka
hartanya diambil tanpa imbalan apa-apa, karena ketidak jelasan muamalah ini,
dan termasuk perjudian yang difirmankan oleh Allah subhanahu wa ta’ala:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ
وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
(Al maidah ayat 90)
MAKA HUKUMNYA:
berfatwa ibn abidin (haram karena judi dan tidak jelas muamalat tersebut ) Dan
yang mengikutinya dan sependapat denganya imam doctor muhammad said romadhon
al-bauti’.
Dan berpendapat :
Muhammad Abdu Zahrah (guru besar Hukum Islam pada Universitas Cairo).
Asuransi yang
bersifat sosial di perbolehkan dan yang bersifat komersial diharamkan
-Diharamkanya yang bersifat komersial dengan alasan sebagai berikut:
• Asuransi sama
dengan jud
• Asuransi
mengandung unsur-unsur tidak pasti.
• Asuransi
mengandung unsur riba/renten.
• Asuransi
mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis, apabila tidak bisa
melanjutkan pembayaran preminya, akan hilang premi yang sudah dibayar atau di
kurangi.
• Premi-premi yang
sudah dibayar akan diputar dalam praktek-praktek riba.
• Asuransi termasuk
jual beli atau tukar menukar mata uang tidak tunai.
• Hidup dan mati
manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului takdir Allah
-Dan di
perbolehkanya asuransi yang bersifat sosial dikarenakan adanya bentuk saling
membantu, diperbolehkanya hal tersebut
dikarenakan tidak ada unsur judi. (seperti orang yang beli tiket pesawat secara
tidak langsung jikalau pesawat tersebut kecelakaan maka orang yang meninggal
mendapatkan asuransi dari jasa asuransi), saling membantu adalah sesuatu yang
sangat di anjurkan oleh allah di dalam firmanya sebagai berikut:
(وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى) [المائدة : 2
artinya :
saling membantulah
kamu sekalian atas kebaikan dan taqwa (al-maidah : 2)
REFERENSI KITAB :
)الفقه الإسلامي
وأدلته( – (5 / 101(
حكم التأمين مع شركات التأمين في الإسلام
التأمين حديث النشأة ، فقد ظهر بمعناه
الحقيقي في القرن الرابع عشر الميلادي في إيطاليا في صورة التأمين البحري.
والتأمين( أو السوكرة ) نوعان: تأمين تعاوني وتأمين بقسط ثابت أما التأمين
التعاوني: فهو أن يتفق عدة أشخاص على أن يدفع كل منهم اشتراكاً معيناً، لتعويض الأضرار
التي قد تصيب أحدهم إذا تحقق خطر معين. وهو قليل التطبيق في الحياة العملية
)الفقه الإسلامي
وأدلته (- (5 / 102)
وأما التأمين بقسط ثابت: فهو أن يلتزم
المؤمَّن له بدفع قسط محدد إلى المؤمِّن: وهو شركة التأمين المكونة من أفراد
المساهمين، يتعهد ( أي المؤمن ) بمقتضاه دفع أداء معين عند تحقق خطر معين. وهو
النوع السائد الآن. ويدفع العوض إما إلى مستفيد معين أو إلى شخص المؤمن أو إلى
ورثته، فهو عقد معاوضة ملزم للطرفين.
والفرق بين النوعين: أن الذي يتولى التأمين التعاوني ليس هيئة مستقلة عن المؤمن لهم، ولايسعى أعضاؤه إلى تحقيق ربح، وإنما يسعون إلى تخفيف الخسائر التي تلحق بعض الأعضاء. أما التأمين بقسط ثابت فيتولاه المؤمن ( أي الشركة المساهمة ) الذي يهدف إلى تحقيق ربح، على حساب المشتركين المؤمن لهم. وكون المؤمن له قد لايأخذ شيئاً في بعض الأحيان لايخرج التأمين من عقود المعاوضات، لأن من طبيعة العقد الاحتمالي ألا يحصل فيه أحد العاقدين على العوض أحياناً.
الفقه الإسلامي وأدلته
– (5 / 103)
حكم التأمين التعاوني: لاشك في جواز التأمين
التعاوني في الإسلام، لأنه يدخل في عقود التبرعات، ومن قبيل التعاون على البر؛ لأن
كل مشترك يدفع اشتراكه بطيب نفس لتخفيف آثار المخاطر وترميم الأضرار التي تصيب أحد
المشتركين، أيا كان نوع الضرر، سواء في التأمين على الحياة، أو الحوادث الجسمانية،
أو على الأشياء (بسبب الحريق أو السرقة أو موت الحيوان) أو ضد المسؤولية من حوادث
السير، أو حوادث العمل ، ويجوز أيضاً للمؤمن له التأمين الإلزامي كالتأمين المفروض
على السيارات ضد الغير، وتجوز التأمينات الاجتماعية ضد العجز والشيخوخة والمرض
والتقاعد .
التأمين بقسط ثابت ـ فتوى ابن عابدين: أفتى
ابن عابدين بحرمة التأمين البحري ، لضمان ما قد يهلك من البضائع المستوردة بطريق
النقل البحري، بالمراكب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar